JALAN MENUJU GUNUNG BROMO RUSAK DAN DITUTUP
Penutupan akan dilakukan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mulai 15 Agustus sampai 15 Desember 2015.
Kepala Balai Besar TNBTS Ayu Dewi Utari mengatakan akses jalan yang ditutup dimulai dari Pos Jemplang di Dusun Ngadas, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, sampai lautan pasir Bromo atau kaldera Bromo.
Menurut Ayu, rute wisata sepanjang 2,5 kilometer ini dalam kondisi rusak berat sehingga harus diperbaiki.
Dana perbaikan sebesar Rp 4 miliar diperoleh dari pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan.
“Kondisi jalannya rusak berat dan tidak nyaman bagi wisatawan.
Sepeda motor saja harus dituntun kalau mau turun dari Jemplang ke lautan pasir atau sebaliknya. Bila dibiarkan terus, tentu bisa membahayakan wisatawan juga, kata Ayu kepada Tempo, Ahad, 2 Agustus 2015.
Menurut Ayu, kerusakan parah berupa jalan tanah berlubang-lubang lebar menganga dan bergelombang serta tepian jalan yang tergerus.
Jalan itu nantinya dicor setebal 20 sentimeter seperti pernah dilakukan pada 2009 dan mungkin akan diperlebar dari sekitar 3 meter menjadi 4-5 meter.
Rencana pelebaran jalan masih menunggu hasil kajian tim TNBTS.
Perbaikan jalan ini bertujuan mendongkrak jumlah turis melalui Malang.
Angka kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo melalui Malang terus melonjak sejak 2012, terlebih sejak jalan dari wilayah Desa Gubugklakah sampai Desa Ngadas beraspal.
Dalam jangka pendek, transportasi warga memang terganggu. Tapi, dalam jangka panjang, jumlah wisatawan ke Bromo lewat Malang bisa semakin banyak. Sedangkan rute ke Gunung Semeru tetap dibuka, ujar Ayu.
Sebagai gantinya, Ayu menyarankan agar wisatawan tujuan Bromo menempuh rute terdekat melalui wilayah Kabupaten Pasuruan, yakni dari Purwosari ke Nongkojajar di Kecamatan Tutur, lalu ke Kecamatan Tosari lewat Pastepan, dengan jarak tempuh sekitar 45 kilometer, hingga ke Wonokitri dan Penanjakan.
Wisatawan sebaiknya berjalan kaki dari Wonokitri ke Penanjakan untuk bisa menikmati pemandangan indah Bromo dan sekitarnya dengan sepuas-puasnya," ucap Ayu.
Dalam pengamatan Tempo, rute Jemplang-lautan pasir rusak karena banyak mobil pribadi dan komunitas pengendara motor trail yang melalui jalan itu. Kerusakan tidak hanya dialami badan jalan, tapi juga padang rumput atau sabana.
Mereka masuk dari arah Malang ataupun dari Pasuruan dan Probolinggo.
Padang rumput dan lautan pasir—dengan luas sekitar 1.500 hektare—ini berbatasan langsung dan sudah menjadi satu paket wisata. Turis yang datang dari arah Malang pasti lebih dulu melintasi Pos Jemplang dan sabana—aslinya bernama Lembah Jemplang.
Semula, semua pengunjung yang ingin ke Gunung Bromo wajib melapor dan membayar tiket masuk di Pos Jemplang. Tapi sekarang mereka wajib melapor dan membayar tiket masuk di Pos Coban Trisula.
Sedangkan pengunjung yang ingin ke Gunung Semeru boleh meneruskan perjalanan ke Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
Di Ranupani-lah mereka harus melapor dan membayar tiket masuk.
No comments:
Post a Comment