Friday, June 19, 2015

HACKER MENGUASAI GEDUNG PUTIH AMERIKA SERIKAT

HACKER MENGUASAI GEDUNG PUTIH AMERIKA SERIKAT

Jokiqq.com - Pemerintah Amerika Serikat mendapat serangan dunia maya secara bertubi-tubi.
Pertama, peretasan terhadap database yang berisi 23 ribu alamat surat elektronik pegawai pemerintah pada pekan lalu.

Akibat serangan itu, sembilan ribu akun e-mail terhapus.
Anggota militer ikut menjadi korban karena kehilangan 12 ribu akun.
Awal bulan ini situs pemerintah juga diserang oleh kelompok bernama Syrian Electronic Army.

Ada juga serangan yang diduga dilakukan pendukung pemerintah Cina.
Lantas, mengapa peretas begitu mudah membobol situs pemerintah negara adidaya tersebut?

Kami meningkatkan pertahanan, di sisi lain peretas juga meningkatkan kemampuan, ujar anggota perlemen Partai Demokrat, Adam Schiff, kepada situs International Business Times, Ahad, 14/6/2015.
Dengan demikian, kata dia, sangat banyak tantangan untuk memastikan keamanan Internet di Amerika.

Buruknya sistem juga menjadi pemicu serangan.
Berdasarkan laporan pemerintah, hanya 41 persen situs milik instansi yang dilengkapi dengan enkripsi.

Gedung Putih sebelumnya mensosialisasikan keamanan lewat penggunaan alamat situs berbasis HTTPS.
HTTPS memiliki perlindungan berlapis yang diklaim lebih aman dibandingkan HTTP.
HTTPS juga dilengkapi sistem yang dapat melindungi privasi.

Situs dengan HTTP yang tidak terenkripsi rawan terhadap serangan, khususnya peretasan informasi sensitif, ujar perwakilan pemerintah.
Pencurian dilakukan dengan mengambil riwayat pencarian di peramban atau browser, serta informasi yang dimasukkan saat registrasi di situs.

Sehingga, organisasi serta perusahaan diimbau menggunakan HTTPS pada situs resmi.
Melindungi situs lewat penggunaan HTTPS rupanya belum cukup.
Sebabnya, peretas asal Cina menggunakan celah lain untuk membobol data.
Peretas memanfaatkan empat sistem keamanan.


Ancaman peretas asal Negeri Tirai Bambu tersebut sebenarnya sudah terdeteksi lebih dari setahun lalu. Pemerintah Amerika mengetahui hal itu, tapi tidak segera mengatasi.

No comments:

Post a Comment